Pages

Tuesday, December 11, 2012

Retoris Randomis

haruskah kita mempertahankan rasa atau sekedar menyambut apa yang sudah ada?

kala cinta itu tidak binasa, sudikah engkau memberikanya bagi pihak yang sungguh mencintaimu meski engkau tidak mencintainya? atau engkau tepis pula hatinya dan membuat impiannya tentangmu yang sudah dirakitnya selama ini hancur berkeping? jika engkau tak mencintainya, engkau tak akan memberikannya barang secercah harap. engkau tidak akan memberikannya kesempatan untuk berusaha sedari awal. sedari awal, sedari awal. atau engkau enggan mengakui bahwa engkau terlalu takut untuk kehilangan rasa nyaman sebagai subjek yang dicintai?

berbicara tentang gumpalan cinta yang katamu tak mungkin, apakah di balik suatu ketidakmungkinan ada mungkin yang tersembunyi? atau kata itu sudah tidak mungkin ada lagi? lantas bila memang mungkin apa yang membuat engkau berhenti dan pergi menjauh? ragukah? tidak. kau tidak meragukan cintamu, kau ragu ia merasakan hal yang sama dengan yang kau rasakan. bukankah itu berarti kau menginginkan cinta yang tak beresiko? itukah cinta? tak maukah engkau memperjuangkan sebuah kemungkinan?

bolehkah sang hawa berharap pada untaian kata sang adam yang diucapkannya mentah sementara kata itu menjadi rema bagi hidup sang hawa? lalu jika adam berhenti bergeming, mestikah hawa berhenti mencari? 

bagaimana menurutmu, mencintai orang yang kau cinta atau mencintai orang yang mencintaimu? mestikah kau kejar rasa itu atau biarkan dia mengejarmu? akankah ia mengejarmu atau kalian bahkan sama-sama saling menunggu?

untukmu, yang tidak akan pernah tau, bahwa rasaku ada.

Sunday, June 24, 2012

sikola

hari itu aku menjadi tamu.
hari yang sangat berarti bagiku. karenanya mamak membelikan aku seragam putih merah di toko kelontong Uda Sander kemarin pagi. lalu kucuci sampai tiga kali. supaya hari ini aku tampil rapi. mamak bilang seragam ini harus dijaga karena mamak hanya sanggup belikan satu saja. sebenarnya seragam ini agak kebesaran. celananya menjuntai sampai ke tumit, seragamnya berkibar bagai Sang Saka Merah Putih. jadi mamak ikat pinggangku dengan tali rafia biru yang dimintanya pula dari ibu-ibu di samping rumah. "harus muat sampai kelas 6 sd". itu kata mamak.

lalu aku berlari di tengah pagi. ditemani embun dan si tumang yang kakinya sudah kudisan sejak aku masih ngompol di celana. kalau lelah sebentar kami berjalan. tidak, aku dan tumang tak boleh istirahat, nanti kami terlambat. aku atau tumang tak punya jam yang dibilang orang bisa tunjukkan waktu. jadi kalau ayam kami sudah berkokok, mau tak mau aku harus lari kencang ke sekolah supaya tidak terlambat. sebenarnya bisa saja kalau aku mau naik truk perkebunan kelapa sawit yang suka lewat-lewat. toh cuma makan waktu setengah jam. tapi kata mamak panjat-panjat truk bisa bikin baju sobek.

akhirnya sampai juga di sekolah. si tumang lapar, aku apalagi. tapi apa daya mamak tak kasih uang, katanya sarapan dulu sebanyak-banyaknya dirumah baru boleh sekolah, tak ada jajan, pulang nanti saja makan lagi yang banyak. jadi aku dan tumang tadi pagi balas dendam sama mamak, kami makan itu nasi dari bakul mamak sampai 3 piring. ditambah sebiji ikan tenggiri yang didapat dari arisan minggu kemarin. kasihan sekali tumang, jadi aku suruh tumang pulang saja. dia cuma angguk-angguk lalu pergi pula. aku berlari kecil ke dalam tapi sendal jepitku tersangkut di antara batu-batu. kutarik-tarik sampai dia lepas juga.



"anak-anak kita kedatangan teman baru, ayo perkenalkan dirimu" begitu kata ibu guru sambil seret-seret aku sampai depan kelas. aku takut setengah mati, keringat bercucuran sampai bajuku basah kuyup. aku yakin setelah ini aku bisa-bisa dihabisi mamak, kalau seragamku ini basah, besok aku pakai apa. maka sekonyong-konyong bertambah deraslah peluhku. "tak usah takut. temen-temen barunya ga akan gigit kok." lalu aku mulai buka suara "namaku Nim, aku dari Talak Batu, Lumbapea, Tapanuli Selatan. tidak, tidak perlu repot-repot dicari, aku sudah beli peta indonesia kemarin di kios Uda Sander, lalu minta ditunjukkan dimana rumahku, tapi Uda bilang disitu tidak ada nama kampungku, jadi sepertinya itu jauh sekali dari kota sini."



Sabtu, 24 juni 2012
untukmu, Pak


Thursday, April 12, 2012

jarum pendek sudah di atas

"Ayo tidur jarum pendeknya sudah di atas" begitu katamu setiap malam tiba. Lalu aku hanya merajuk mencoba menawar "tunggu dulu sampai jarum panjangnya juga di atas" dengan mata terpaku pada televisi yang tak seberapa besarnya. kau pun mulai gusar. sejenak  kau menimbang. lalu dengan penuh kekhawatiran berkata "kalau tidak tidur sekarang besok pagi kamu pasti sakit" dengan tanpa keikhlasan kuhentakan kaki dan melangkah ke kamar dengan rasa kesal . "Besok kan bisa nonton lagi" katamu. tapi aku pura-pura tak mendengar.

"hei cuci dulu kakinya baru naik ke tempat tidur", tapi aku tak mau dengar, "jangan suruh bersihkan kuman, mereka teman-temanku". "dasar pemalas" katamu sambil mengambil lap basah dan menyeka kedua kakiku.


 "sudah sana tidur"

dengan langkah gontai aku beranjak ke kamar yang kubagi dengan kedua kakakku. tempat tidur itu bertingkat dua.

kadang aku tidur di atas kalo sedang sial. Di atas panas karena sangat dekat dengan lampu, aku tidak suka. Kontras sekali dengan kasur bawah yang remang redup lagi sejuk. tapi kali ini aku sedang beruntung karena kini giliranku tidur di bawah.aku dan kakak-kakak tak pernah langsung tidur. Biasanya kami ketawa ketiwi entah menertawakan apa atau sekedar saling menggoda satu sama lain. 


sesaat setelah mendengar tawa kecil kami, kau melangkah dengan langkah khasmu menuju kamar kami. ah derap langkahmu, kami tau persis itu pasti engkau. Lalu kami akan pura-pura menutup mata. Tau jelas kami tak tidur, kau berkata "saya hitung sampai tiga awas kalau belum tidur juga. Satu.. Dua.. Dua setengah.. Dua tiga perempat. Tiga. Bobok, bobok, sudah malam." 


selamat malam juga papa. Tidur erat-erat




12 april 23.59


Sunday, March 25, 2012

Minggu

hari ini anak-anak sekolah minggu memenuhi gereja. parkit-parkit mungil itu terbang kesana kemari riang gembira. seketika mata mereka tertuju pada piala-piala yang tingginya tak seberapa. ingin. mereka inginkan itu. siapa tau dengannya mama papa bisa bangga. 

mereka mulai nyanyi malu-malu sambil menggerakan jemari mereka 
"My Jesus in the family 
happy happy home
happy happy home
happy happy home"


aku jadi rindu ke gereja bersamamu, pa. duduk di sebelahmu dan mencium pipi kananmu. terasa janggut kasar yang tidak dicukur rapi-papa tak bisa cukur janggut, hanya sekedar menjentikkannya dengan koin seratusan berkali-kali dan baginya itu sudah cukup rapi.
tercium bau tembakau dari badanmu yang gemuk nan legam. karenanya mama selalu bawa pernen pelega tenggorokoan. terdengar suara papa yang sumbang dan memekakan telinga saat menyanyikan kidung pujian. penuh semangat juga nada yang kejar-kejaran. tidak ada yang protes. tidak boleh ada yang protes.

setelahnya kita jajan batagor bersama, papa tak pernah beli untuk diri sendiri. papa lebih suka mengambil bagian kami anak-anakmu. katamu makan punya orang lebih nikmat. atau kalau kami sedang berprilaku baik, kami dapat eskrim cone rasa cokelat. sebagai imbalannya kau minta bagian paling ujung, paling nikmat, paling tidak dingin-satu-satunya bagian yang bisa kau makan karena gigimu selalu linu saat kunyah panganan beku. kadang aku tak rela, tapi untuk papa apalah yang tidak. kalau kuberi, papa senang bukan main

pa, sekarang aku sedang gereja bersama mama dan gideon. kami duduk di bangku pojok kanan tepat di bawah AC. tempat paling kau tak suka, karena katamu disini dingin. 

selamat hari minggu papa


minggu 25 maret 2012
minggu ini panas sekali , duduk di bawah AC pun tak terasa dingin
jadi hari ini kau tak akan cerewet seperti biasa. maka duduklah di samping kami, papa

Wednesday, February 29, 2012

sore

selamat sore pria tinggi pemalu, 
sore ini temanku bukan lagi si kopi hitam yang biasa aku tegak dengan semena-mena. aku lebih memilih menyeruput secangkir teh hangat dengan perasan jeruk lemon dan sesendok madu. sungguh membuat nyaman. semerta-merta akurindu  kamu


apa kabar, priaku?
setelah berhari-hari aku tidak bercuap rindu, bukan berarti aku tidak ingat kamu. 
kesibukan ini membuat aku semakin menggila, terlebih lagi karena disela-selanya kita tidak saling jumpa. sesak sekali rasanya kalau tidak ketemu kamu dalam sehari. 
sehari terasa sewindu jadinya.


aku rindu sekali minggu seru kita kemarin.
makan sampai kenyang lalu diguyur hujan. bergereja bersama dengan setengah sakit kepala.
melakukan hal-hal konyol yang selalu membuat kita geli. terburu-buru karena besok hari senin dan tugasku sudah menumpuk.
ya, aku selalu rindu hari minggu karena padanya ada Tuhan yang mempertemukan kita, dan ada kamu.


omong-omong selamat tanggal 28 (kemarin), aritonang :")





Wednesday, February 8, 2012

wishes

i wish i could be the girl who gives you a story to tell, a memory to remember and a bunch of loves to share.


i want to spend my holiday with you. going to the places we have never been there before. swimming underneath the blue sky. cheering our lemonades while sharing some funny stories. praying in the middle of the night with you. playing some childhood games with you. taking a thousands of pictures of us. hugging you all night long. make your favorite meals. having a great dinner or even a barbecue near the beach. cuddling under the warm blanket. singing our favorite songs. laughing as hard as we could/ enjoying the sunset and the sunrise together. 
only you and me
yes, just you and me 


was made  in 2011
retype :
on tiring wednesday, 8 feb 2012, 
16:08 while listening a not so good song

rambut

hai punyaku,


sudah lama tak bertemu dan aku yakin betul rambutmu sudah semakin panjang sejak terakhir kita jumpa. 

kita sudah lama berdebat tentang ini. kamu tahu persis aku tidak suka, berulang kali aku minta supaya kamu potong rambutmu. apa sih susahnya? tapi kamu selalu teguh dengan pendirianmu untuk tetap mempertahankannya. coba lihat, semakin lama dia semakin tumbuh dengan subur dan entah sampai kapan kamu mau membiarkannya.




sama dengan keteguhanmu untuk mempertahankan kita sejak bertahun lalu.
sama dengan perasaan kita yang semakin lama kian tumbuh pula berakar dan berbuah.
entah sampai kapan.
lalu setelah mengingatnya aku berhenti mendebat. 
ah kamu dengan segala sifat keras kepalamu, aku rindu kamu jua.


meja makan rumah yang sebentar lagi dijamin pensiun, 8 feb 2012
15.35  menyantap makan siang, lalu kesemutan